BAB 1
DASAR-DASAR TEORI ROOM AIR CONDITIONER
1.1 Dasar-dasar Listrik
1. Magnet
Semua magnet mempunyai 2 kutub: Kutub Utara dan Kutub Selatan. Bumi adalah magnet, ujung Utara Sebagai Kutub Utara dan ujung Selatan sebagai Kutub Selatan. Telah kita ketahui, kutub-kutub yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub yang tidak senama akan tarik menarik.
Garis-garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan dari magnet, dinamakan Flux. Lapangan dimana Flux ini bekerja dinamakan Medan magnet.
Flux ini dapat melalui semua benda-benda dan isolasi-isolasi seperti: gelas, mica, kayu, udara atau benda-benda lain yang lazim dipakai sebagai isolasi alat-alat listrik. Besi lunak adalah benda yang paling baik sebagai penghantar flux dari pada semua benda-benda yang lain, karena itu besi lunak banyak dipakai sebagai bagian dari alat-alat motor listrik.
Magnet merupakan suatu penghubung antara tegangan mekanik dan listrik.
2. Listrik
Aliran listrik ada 2 macam:
1. Arus searah atau aliran rata atau Direct Current (DC)
2. Arus bolak balik atau aliran tukar atau Altemating Currrent (AC)
a. Ampere (A)
Arus listrik satu ampere adalah jumlah electron (diukur dengan coulumb) yang mengalir selama satu detik.
Untuk mengukur besarnya ampere/arus digunakan ampere meter, memakainya disambung seru dengan salah satu kabel. Ampere Tang (clampon Ampermeter atau snap around Ammeter), juga suatu alat yang dipakai untuk mengukur besarnya, amper memakainya ujung amper tang dililitkan pada salah satu kabel, bekerja berdasarkan induksi.
b. Ohm (A)
Tahanan listrik yang disebabkan oleh air raksa didalam pipa gelas dengan penampang 1 mm2 dan panjang 1.063 mm pada 20oC, dinamakan 1 ohm.
Untuk mengukur besarnya Ohm, digunakan Ohm meter.
Ingat : Aliran listrik harus diputuskan, sebelum mengukur dengan Ohm meter.
c. Volt (V)
Tegangan listrik yang diperlukan untuk mengalirkan arus listrik sebesar 1 amper dengan tahanan sebesar 1 Ohm, dinamakan 1 volt. Untuk mengukur besarnya Volt dipakai Volt meter, memakainya dihubungkan parallel dengan kedua kabel.
Tegangan yang banyak dipakai:
100 – 125 Volt, 200 -240 Volt, dan 350 – 440 Volt.
Menurut rumus hokum Ohm: I = E E = I x R
R
Di mana: I = intensity = aliran (A)
E= electro motive force = tegangan (V)
R= resistansi = tahanan (Ω)
d. Watt (W)
Tegangan listrik yang mempunyai arus 1 ampere dan tegangan 1 Volt, dinamakan 1 Watt.
Pada arus searah : W=ExI
Pada arus bolak balik (1 Ph) : W=ExIxCos Ф
Pada arus bolak balik (3 Ph) : W=√3ExIxCos Ф
e. Phase (Ph)
Aliran listrik yang bermuatan posistif dinamakan phase (fasa) atau (+), dan yang bermuatan negative dinamakan 0 atau (-).
Ada 3 macam phase :
1 phase 2 kabel : 1 (+) dan 1 (-)
2 phase 3 kabel : 2 (+) dan 1 (-)
3 phase 4 kabel : 3 (+) dan 1 (-)
Pada aliran listrik 3 phase, kita mempunyai 4 buah kabel, dimana 1 buah dinamakan O (N) dan yang 3 buah dinamakan R, S, dan T.
f. Masa (Ground atau Earth)
Sebagai pengaman, untuk mengalirkan aliran listrik ke tanah. Mesin-mesin dan motor listrik rangkanya (frame) sering di beri kawat tembaga yang dapat mengalirkan aliran listrik ke tanah, sehingga tidak berbahaya bagi kita. Pada lemari es atau RAC kabel tersebut berwarna hijau atau hijau dan kuning.
g. Power Faktor (PF)
Faktor kerja dari aliran tukar/arus bolak balik (AC), adalah perbandingan Watt dari Watt meter, dengan Volt x Ampere dari hasil pengukuran Volt meter dan Amperemeter.
Tenaga pada aliran tukar : W = E x I x Cos Ф = V x A x cos Ф
PF = cos Ф =
|
W
|
V x A
|
Besarnya tenaga pada arus bolak balik tidak hanya ditentukan oleh V x A tetapi juga ditentukan oleh besarnya Cos Ф atau power factor.
Pada umumnya power factor besarnya antara 0.7 – 0.9.
Untuk memperbaiki power factor sering dipakai Running Capacitor.
h. Randemen Motor (Motor efficiency)
Randemen atau hasil guna adalah perbandingan antara tegangan yang dihasilkan oleh motor pada porosnya (output), dengan tenaga yang diperlukan oleh motor pada terminal (input) pada satuan yang sama, dinyatakan dalam %.
=
|
Output
|
x 100 %
|
Input
|
Randemen motor
Contoh :
Motor arus bolak balik, 1 Ph, keterangan pada pelat nama sebagai berikut:
Randemen motor =
|
Watt
|
=
|
700
|
= 0.723 = 72%
|
V x A x PF
|
110x11x0.8
|
i. Cycle
Sering juga disebut Frekuensi atau Periode.
Jumlah perubahan lengkap (periode) pada aliran tukar yang terjadi dalam waktu satu detik, dinamakan 1 cycle.
Satuannya : Cycle per second (c/s)
Periode per second (p/s)
Herz (Hz)
Indonesia dan eropa mempunyai aliran tukar dengan frekuensi 50 Hz, sedangkan Amerika dan Philipina 60 Hz.
Satu Cycle = 1/50 detik, terjadi 2 perubahan Amplitudo + dan -.
3. Capacitor
Sering disebut juga Condensor atau Condensator Adalah suatu alat listrik yang dapat menyimpan listrik. Terdiri dari 2 lapis logam tipis yang mempunyai penghantar listrik yang baik, dan diantaranya diberi osilasi atau dielectric.
Isolasi atau dielectric tersebut dapat terdiri dari: ruangan udara, mica, kertas, gelas, minyak, dan sebagainya. Luas dari logam tipis dan kualitas dari dielectric adalah yang menentukan daya simpan listriknya. Daya simpan listrik tersebut atau kapasitasnya diukur dalam Farad (F) atau Micro Farad (MFD = µF).
1 Farad = 1,000,000 MFD
1 MFD = 1,000,000 Pico Farad.
Capacitor dinilai juga dengan Volt, yaitu yang menentukan daya tahanannya terhadap tegangan yang melalui kedua logam tipis, tanpa membuat bunga api pada isolasinya. Janganlah menghubungkan capacitor tersebut, lebih tinggi dari 110 % dari pada volt yang tertera pada Capacitor. Keterangan mengenai Micro Farad, Volt dan ukur listrik AC atau DC, selalu disebutkan dan dicetak pada capacitor.
Prinsip kerja dari capacitor adalah jika kedua terminal dari capacitor dihubungkan dengan aliran listrik bolak balik (AC), maka capacitor tersebut akan diisi, selama Volt dan Ampere dari aliran listrik positif, maka salah satu terminal dan logam tipis didalamnya menjadi jenuh dengan electron, sedangkan logam tipis yang lain jumlah electronnya berkurang dan protonnya bertambah.
Jika aliran listrik bertukar karena adanya perubahan cycle, muatan listrik tersebut akan dibuang kembali pada waktu Volt dan Ampere negative. Waktu electron tersebut dibuang, maka muatannya yang disimpan dapat menimbulkan sumber tenaga baru dan dapat menyebabkan tambahan arus pada lilitan pembantu pada motor listrik.
Capacitor ada dua macam:
1. Star capacitor atau dry capacitor.
2. Run capacitor atau electrolytic capacitor.
Capacitor dihubungkan Paralel dan Seri.
Ct = C1+C2+C3+…
Jika 2 atau lebih capacitor dihubungkan parallel, maka hasil MFDnya adalah jumlah dari MFD masing-masing capacitor. Sedangkan Voltnya sama dengan Volt yang terendah dari capacitor-capacitor yang dipakai.
Vt = V terkecil dari V1, V2, V3…
Jika hanya 2 capacitor:
Ct = C1 x C2
C1 + C2
Jika lebih dari 2 capacitor:
Vt = V1 + V2 + V3 + …..
1.2 Prinsip kerja motor listrik
Tenaga listrik dapat berubah menjadi tenaga mekanik oleh motor listrik. Perubahan ini didapat dengan merubah tenaga listrik menjadi magnetis, dan magnetis dapat menimbulkan gerakan. Telah kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
|
|
|
|
|
|
|
|
Gb. Magnet pada poros akan berputar, jika ditaruh diantara medan magnet.
Batang magnet pada poros akan berputar sampai kutub U mendekati kutub S dari magnet yang tetap, dan kutub S dari magnet pada poros yang berputar akan mendekati kutub U dari magnet yang tetap. Magnet yang dapat berputar dinamakan Rotor atau armature dan magnet yang tidak berputar dinamakan Stator.
Magnet pada stator kutub0kutubnya dapat berubah-ubah dengan merubah arus listrik dari positif ke negative secara electro magnetis.
|
|
|
|
|
|
|
|
Gb. Dengan merubah aliran listrik pada stator, medan magnet juga akan berubah dan menyebabkan rotor berputar pada porosnya.
Waktu rotor dalam kedudukan tegak, kutub U dari rotor ditarik oleh kutub S dari stator, begitupun kutub S dari rotor ditarik oleh kutub U dari stator, sehingga rotor berputar dan setelan rotor mencapai kedudukan datar, arus listrik akan bertukar dari positif ke negative dan polaritas dari stator juga berganti juga sehingga kutub-kutbnya berubah, maka setelah kutub U dari rotor mendekati kutub U dari stator, mereka akan saling tolak menolak, sampai rotor kembali kekedudukan tegak, lalu mendekati kutub yang lain. Pada waktu itu arus berubah lagi dan kutub-kutubnya juga kembali berubah, sehingga rotor dapat terus berputar terus menerus.
Jumlah putaran motor listrik 2 kutub dapat di terangkan sebagai berikut:
Dalam 1 cycle terjadi dua perubahan: positif dan negative. Pada listrik 50 Hz (50 Cycle per detik) terdapat perubahan 50 kali positif dan 50 kali negative, atau 100 kali perubahan dalam 1 detik. Dengan 100 kali perubahan berarti motor akan berputar 50 kali jadi dalam 1 menit motor akan berputar 50 x 60 = 3000 putaran per menit (RPM).
Motor dengan 2 kutub ini telah menjadi sangat popular pada motor hermatik untuk lemari es. Pada motor yang mempunyai 4 kutub, jumlah putarannya akan menjadi lebih rendah, dan prinsipnya hampir sama dengan motor 2 kutub.
Pada motor 4 kutub, 1 putaran dibutuhkan 4 perubahan atau 2 cycle, jadi untuk 50 cycle dalam 1 detik (50 Hz) akan berputar sebanyak 25 kali dalam 1 menit menjadi 25 x 60 = 1500 RPM.
Pada motor listrik biasanya ada slip ±4% dari jumlah putaran idealnya, untuk 1500 RPM sebenarnya hanya tinggal 1440 RPM.
Kecepatan motor dapat diterangkan dengan rumus sebagai berikut:
n =
|
120 x f
|
P
|
Dimana:
N = Jumlah putaran permenit (RPM)
F = Jumlah frekuensi (cycle)
P = Jumlah kutub pada stator, minimum 2 dan selalu genap.
120 = Tiap-tiap menit ada 60 detik x kali perubahan dalam 1 cycle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar